Senin, 30 Desember 2013

Depresiasi & Deplesi

PENGERTIAN DEPRESIASI

Depresiasi adalah penurunan dalam nilai fisik properti seiring dengan waktu dan penggunaannya. Dalam konsep akuntansi, depresiasi adalah pemotongan tahunan terhadap pendapatan sebelum pajak sehingga pengaruh waktu dan penggunaan atas nilai aset dapat terwakili dalam laporan keuangan suatu perusahaan. Depresiasi adalah biaya non-kas yang berpengaruh terhadap pajak pendapatan. Properti yang dapat didepresiasi harus memenuhi ketentuan berikut:
1. Harus digunakan dalam usaha atau dipertahankan untuk menghasilkan pendapatan.
2. Harus mempunyai umur manfaat tertentu, dan umurnya harus lebih lama dari setahun.
3. Merupakan sesuatu yang digunakan sampai habis, mengalami peluruhan/ kehancuran, usang, atau mengalami pengurangan nilai dari nilai asalnya.
4. Bukan inventaris, persediaan atau stok penjualan, atau properti investasi.

Properti yang dapat didepresiasi dikelompokkan menjadi:
- nyata (tangible): dapat dilihat atau dipegang. Terdiri dari properti personal (personal property) seperti mesin-mesin, kendaraan, peralatan, furnitur dan item-item yang sejenis; dan properti riil (real property) seperti tanah dan segala sesuatu yang dikeluarkan dari atau tumbuh atau berdiri di atas tanah tersebut.
- tidak nyata (intangible). Properti personal seperti hak cipta, paten atau franchise.

Depresiasi merupakan komponen penting dalam analisis ekonomi teknik, karena:
1. Dapat dipergunakan untuk mengetahui nilai suatu asset sesuai dengan waktu.
2. Dapat dipergunakan untuk mengalokasikan depresiasi (accounting depreciation) nilai asset tersebut. Pengalokasian tersebut dipergunakan untuk menjamin bahwa asset yang telah diinvestasikan dapat diperoleh kembali setelah masa layannya selesai.
3. Dengan depresiasi dapat dipergunakan untuk pengurangan pengenaan pajak dengan jalan bahwa asset yang diinvestasikan diperhitungkan sebagai biaya produksi, sehingga hal ini berkaitan dengan pajak.

ISTILAH DALAM DEPRESIASI

Beberapa istilah yang sering dipergunakan didalam depresiasi, adalah:
1. Depresiasi adalah penurunan nilai dari suatu asset. Jumlah depresiasiDt selalu dihitung tahunan.
2. Biaya Awal(First Cost atau Unadjusted Basis) adalah biaya pemasangan dari asset termasuk biaya pembelian, pengiriman dan fee pemasangan, dan biaya langsung lainnya yang dapat dideprisiasikan termasuk persiapan asset untuk digunakan. Istilah unadjusted basis atau simple basis, serta simbul B dipergunakan ketika asset masih dalam keadaan baru.
3. Nilai Buku(Book Value) menggambarkan sisa, investasi yang belum terdepresiasi pada buku setelah dikurangi jumlah total biaya depresiasi pada waktu itu. Nilai buku BVt selalu ditentukan pada akhir tahun.
4. Periode Pengembalian(Recovery Period) umur depresiasi, n, dari asset dalam tahun untuk tujuan depresiasi.
5. Nilai Pasar(Market Value) Perkiraan nilai asset yang realistis jika asset tersebut dijual pada pasar bebas.
6. Tingkat Depresiasi (Depreciation Rate atau Recovery Rate) adalah fraksi dari biaya awal yang diambil dengan depresiasi setiap tahun. Tingkat ini adalah dt, mungkin sama setiap tahun yang sering disebut dengan straight-line rate atau berbeda setiap tahun pada periode pengembaliannya.
7. Nilai Sisa (Salvage Value) Perkiraan nilai jual atau nilai pasar pada akhir masa pakai dari asset tersebut. Nilai sisa SV.

METODE PERHITUNGAN DEPRESIASI

Secara umum, metode perhitungan depresiasi dibagi dua, yaitu:
1. Metode klasik, terdiri dari:
a. Metode garis lurus (straight-line, SL)
b. Metode declining balance (DB)
c. Metode sum-of-the-years-digits (SYD)
2. Sistem perolehan biaya dipercepat termodifikasi (Modified Accelerated Cost Recovery System, MACRS)

http://kira09-mt4.blogspot.com/2011/01/depresiasi.html
http://ttavidhie.blogspot.com/2011/03/pengertian-depresiasi.html
straight -line depreciation

Perhitungan Penyusutan Metode Garis Lurus

Aktiva tetap dalam akuntansi adalah aktiva berwujud yang dimiliki untuk digunakan dalam produksi atau penyediaan barang atau jasa, untuk direntalkan kepada pihak lain, atau untuk tujuan administratif; dan diharapkan untuk digunakan selama lebih dari satu periode.
Jenis aktiva berwujud ini biasanya dibeli untuk digunakan dalam operasional dan tidak dimaksudkan untuk dijual kembali. Contoh aktivat tetap antara lain adalah properti, bangunan, pabrik, alat-alat produksi, mesin, kendaraan bermotor, furnitur, perlengkapan kantor, komputer, dan lain-lain. Kecuali tanah atau lahan, aktiva tetap merupakan subyek dari depresiasi atau penyusutan.
Pada umumnya, banyak perusahaan menggunakan dasar perhitungan penyusutan menggunakan metode garis lurus karena dianggap mudah dan sederhana. Rumus perhitungan penyusutan metode garis lurus adalah sebagi berikut :
= (Harga Perolehan – Nilai Sisa/Residu) : umur ekonomis (dalam hitungan bulan)
NB:
Dikarenakan banyaknya pertanyaan yang masuk seputar perhitungan penyusutan per bulan dan akumulasi penyusutan, berikut saya tambahkan tulisan ini. Semoga bisa sedikit lebih membantu anda dalam menyelesaikan kasus.
Bagi yg msh mengalami kesulitan mengetahui besarnya penyusutan suatu barang; anda hrs mengetahui tanggal/bulan/tahun pembelian sehingga didapat perhitungan yang tepat. Apabila tanggal/bulan/tahun tdk didapat, minimal anda harus mengetahui bulan dan tahun pembeliannya.
Rumus perhitungannya penyusutan per bulannya adalah sbb:
Bagi mereka yg menggunakan nilai residu pd perhitungan penyusutan, rumusnya sbb:
= (Harga Perolehan – Nilai Sisa/Residu) : umur ekonomis
Bagi mereka yg tdk menggunakan nilai residu pd perhitungan penyusutan, rumusnya sbb:
= Harga Perolehan : umur ekonomis
Namun bagi anda yang ingin menghitung penyusutan harta yang telah berjalan (pembelian terdahulu), caranya adalah sbb :
1. Hitung terlebih dahulu besarnya penyusutan per bulan
2. Kalikan nilai penyusutan per bulan dg banyaknya bulan yg sudah berjalan, sehingga didapat akumulasi penyusutannya
Contoh kasus :
Pd tanggal 1 Januari 2012 telah dibeli kendaraan senilai 100jt, perusahaan telah menentukan umur ekonomis adalah 5 tahun dengan nilai residu 1jt, hitunglah akumulasi penyusutan kendaraan sampai dengan bulan April 2012.
Jawabannya adalah sebagai berikut :
1. Hitung penyusutan per bulan terlebih dahulu
= 100jt – 1jt : (5×12)
= 99jt : 60 bulan
= 1.650.000
2. Hitung akumulasi penyusutan dari bulan Januari – April 2012 (4 bulan)
= 1.650.000 x 4
= 6.600.000




Metode Angka Tahun/Sum of Years Digit Method


Konsepnya sama dengan metode saldo menurun, yaitu aktiva tetap masih baru jumlah depresiasinya besar, kemudian makin lama makin kecil.
Angka tahun dapat dihitung dengan menggunakan :
Rumus = N (N+1)/2

Nilai sisa dapat digunakan dalam perhitungan.


Ilustrasi : PEMBELIAN AWAL TAHUN

CV. Bawal membeli mesin foto copy seharga Rp. 10.000.000 umur 4 tahun pada tanggal 3 Januari 2006.
Jawab :
Jumlah angka tahun = 4+3+2+1 = 10
Depresiasi 2006 = 4/10 x Rp. 10.000.000 = Rp. 4.000.000

Jurnal pada akhir tahun 2006 :

D : Beban Depreasiasi- Mesin Foto Copy Rp. 4.000.000
K : Akumulasi Depresiasi- Mesin Foto Copy=====Rp.4.000.000

Depresiasi 2007 = 3/10 x Rp. 10.000.000 = Rp. 3.000.000

Jurnal pada akhir tahun 2007 :

D : Beban Depresiasi-Mesin Foto Copy Rp. 3.000.000
K : Akumulasi Depresiasi-Mesin Foto Copy==== Rp. 3.000.000

Depresiasi 2008 = 2/10 x Rp.10.000.000 = Rp. 2.000.000

Jurnal pada akhir tahun 2008 :

D : Beban Depresiasi-Mesin Foto Copy Rp. 2.000.000
K : Akumulasi Depresiasi-Mesin Foto Copy==== Rp. 2.000.000

Depresiasi 2009 = 1/10 x Rp. 10.000.000

Jurnal pada akhir tahun 2009 :

D : Beban Depresiasi-Mesin Foto Copy Rp. 1.000.000
K : Akumulasi Depresiasi-Mesin Foto Copy==== Rp.1.000.000


Ilustrasi : PEMBELIAN TAHUN BERJALAN

Pada tanggal 19 Mei 2008, PT Belanak membeli Mesin Es Krim seharga Rp.24.000.000 dengan umur 4 tahun.

Depresiasi 2008 = 4/10 x 7/12 x Rp. 24.000.000 = Rp.5.600.000

D : Beban Depresiasi-Mesin Es Krim Rp. 5.600.000
K : Akumulasi Depresiasi-Mesin Es Krim==== Rp. 5.600.000

Depresiasi 2009 = 4/10 x 5/12 x Rp. 24.000.000 = Rp. 4.000.000
3/10 x7/12 x Rp. 24.000.000 = Rp. 4.200.000

Jurnal pada akhir tahun 2009 :

D : Beban Depresiasi-Mesin Es Krim Rp. 8.200.000
K : Akumulasi Depresiasi-Mesin Es Krim==== Rp. 8.200.000

Depresiasi 2010 = 3/10 x 5/12 x Rp. 24.000.000 = Rp. 3.000.000
= 2/10 x 7/12 x Rp. 24.000.000 = Rp.2.800.000

Jurnal pada akhir tahun 2010 :

D : Beban Depresiasi-Mesin Es Krim Rp. 5.800.000
K : Akumulasi Depresiasi-Mesin Es Krim==== Rp 5.800.000

Depresiasi 2011 = 2/10 x 5/12 x Rp. 24.000.000= Rp 2.000.000
= 1/10 x 7/12 x Rp. 24.000.000 = Rp.1.400.000

Jurnal pada akhir tahun 2011 :

D: Beban Depresiasi-Mesin Es Krim Rp. 3.400.000
K : Akumulasi Depresiasi-Mesin Es Krim==== Rp. 3.400.000

Depresiasi 2012 = 1/10 x 5/12 x Rp. 24.000.000 = 1.000.000

Jurnal pada tanggal 31 Mei 2012

D: Beban Depresiasi-Mesin Es Krim Rp. 1.000.000
K: Akumulasi Depresiasi-Mesin Es Krim=== Rp.1.000.000


Metode Satuan Hasil Produksi


Dalam metode ini umur kegunaan aktiva ditaksir dalam satuan jumlah unit hasil produksi. Beban penyusutan dihitung dengan dasar satuan hasil produksi, sehingga penyusutan tiap periode akan berfluktuasi sesuai dengan fluktuasi hasil produksi.

langsung sajja ke contoh soal... cekidoott...

Pada tanggal 1 agustus 2008 dibeli sebuah mesin dengan harga Rp 60.000.000,-. Biaya-biaya yang dikeluarkan sehubungan dengan pembelian mesin tersebut adalah Rp. 5.000.000,- niai sisa dari mesin tersebut ditaksir sebesar Rp 5.000.000,-. Mesin tersebut ditaksir dapat bekerja selama 45.000 jam dan dengan hasil produksi sebanyak 550.000 unit produk. Mesin tersebut pada tahun 2008 bekerja selama 10.000 jam dengan hasil produksi sebnayak 110.000 unit produk. Tahun 2009 mesin bekerja selama 15.000 jam dengna hasil produksi sebanyak 250.000 unti produk.
Diminta : buatlah jurnal untuk mencatat depresiasi mesin tersebut untuk tahun 2009 dengan menggunakan metode satuan jam kerja mesin dan metode satuan hasil produk.

Beban pebyusutan pertahun = jumlah produksi setahun x penyusutan per unit

Tarif penyusutan per unit  =   harga perolehan – Nilai rosidu                                                taksiran hasil produksi

Dik : H.perolehan = Rp. 60.000.000,- + Rp. 5.000.000,- = Rp. 65.000.000,-
        N.sisa/rosidu = Rp. 5.000.000,-
        taksiran hasil produk = 550.000/unit produksi
Peny : tarif penyusutan per unit = Rp. 65.000.000 – Rp. 5.000.000                                                                550.000/unit
          Tarif penyusutan per unit = Rp 109,-

Hasil perhitungan diatas menunjukan tiap 1 unit dioperasikan, penyusutan yang harus dibebankan sebasar Rp 109 ,- Pada tahun 2008 hasil produksi sebanyak 110.000 unti produk dan tahun2009 sebesar 250.000 unit produk
Beban pebyusutan thn 2008 = 110.000 x Rp. 109,-
                                                = Rp. 11.990.000,-
baban penyusutan thn 2009 = 250.000 x Rp. 109,-
                                                = Rp 27.250.000,-
Jurnal
D : Beban depresiasi mesin thn 2009 Rp. 27.250.000,-
K : Akum. Depresiasi mesin thn 2009 Rp. 27.250.000,-

D e p l e s i

Deplesi merupakan istilah lain dari penyusutan atau amortisasi. Deplesi digunakan khusus untuk sumber daya alam yang tidak dapat diperbaharui, misalnya bijih besi, hasil tambang, kayu hutan dsbnya.

Deplesi dihitung dengan tarif deplesi yang diperoleh dari Beban yang dikeluarkan untuk mendapatkan hak penambangan dibagi estimasi hasil yang akan diperoleh.

Ilustrasi 1 :

PT Andalan Tambang memperoleh hak penambangan sebesar Rp. 500.000.000.000,- Estimasi hasil yang terkandung didalamnya sebesar 1.000.000 ton bahan tambang. Tahun pertama berhasil ditambang sebesar 26.500 ton, maka Jurnal Deplesi yang dilakukan akhir tahun pertama adalah :

D : Beban Deplesi=== Rp. 13.250.000.000,-
K : Akumulasi Deplesi====== Rp. 13.250.000.000,-

Keterangan:

Besarnya deplesi tergantung pada jumlah ton yang berhasil ditambang.

Ilustrasi 2 :

Pada tanggal 5 Januari 20 A PT Perkasa membeli tanah yang mengandung bijih besi seharga Rp. 100 milyar. Estimasi nilai sisa tanah seharga Rp. 20 milyar. Hasil survey geologi pada saat pembelian terdapat 2 juta bijih besi yang dapat diambil. Pada tahun 20A dikeluarkan biaya untuk pembuatan jalan dan proses pengeluaran bijih besi sejumlah Rp. 750 juta. Pada tahun 20A, 50.000 ton telah ditambang. Survey baru dilakukan pada akhir tahun 20B dan diperkirakan ada 3 juta ton bijih besi yang terkandung didalam tambang. Pada tahun 20B, 125.000 ton bijih besi berhasil ditambang.

Instruksi:

Hitunglah beban deplesi tahun 20A dan 20B

Solusi :
Beban Deplesi tahun 20A :
Harga sumber daya -nilai sisa Rp. 80.000.000.000,-
Perbaikan lahan jalan............Rp 750.000.000,-
Jumlah..................................Rp.80.750.000.000,-

Estimasi bijih besi dalam ton = 2.000.000 ton

Biaya deplesi per ton Rp. 40.375,-

Beban Deplesi Tahun 20A =

* 50.000 ton x Rp. 40.375 = Rp. 2.018.750.000,-


Beban Deplesi tahun 20B :

Harga sumber daya (neto) Rp. 80.750.000.000,-

Beban Deplesi tahun 20A... Rp. 2.018.750.000,-

Sisa pada awal tahun 20A...Rp. 78.731.250.000,-

Sisa bijih besi setelah survey ( ton) = 3.125.000 ton

( 3.000.000 + 125.000)

Biaya Deplesi per ton Rp. 25.194,-

Biaya deplesi tahun 20B =

* 125.000 ton x Rp. 25.194,- = Rp. 3.149.250.000,-


Rabu, 13 November 2013

TUGAS 2-ANALISIS EKIVALENSI CASH FLOW

MOHAMAD ARIEF RIYADI
3IB02
14411553


PRESENT MONTH ANALYSIS

PENGERTIAN

PRESENT MONTH ANALYSIS atau Nilai kini, juga dikenal sebagai nilai sekarang, adalah jumlah masa depan uang yang telah didiskontokan untuk mencerminkan nilai saat ini, seolah-olah ada hari ini. Nilai sekarang selalu kurang dari atau sama dengan nilai masa depan karena uang memiliki bunga -potensi penghasilan, karakteristik disebut sebagai nilai waktu dari uang . nilai waktu dapat digambarkan dengan kalimat sederhana, "Satu dolar hari ini bernilai lebih dari satu dolar besok ". Di sini, 'bernilai lebih' berarti bahwa nilainya lebih besar. Satu dolar saat ini bernilai lebih dari satu dolar besok karena dolar dapat diinvestasikan dan mendapatkan satu hari senilai bunga, membuat total terakumulasi ke nilai lebih dari satu dolar besok. Bunga dapat dibandingkan dengan menyewa. Sama seperti sewa yang dibayarkan kepada pemilik dengan penyewa, tanpa kepemilikan aset yang ditransfer, bunga yang dibayarkan kepada pemberi pinjaman oleh peminjam yang memperoleh akses ke uang untuk waktu sebelum membayar kembali. Dengan membiarkan peminjam memiliki akses ke uang, pemberi pinjaman telah mengorbankan otoritas mereka atas uang, dan kompensasi untuk itu dalam bentuk bunga. Jumlah awal dana pinjaman (present value) lebih kecil dari jumlah uang yang dibayarkan kepada pemberi pinjaman.

KEGUNAAN
          Fungsi nilai kini atau nilai sekarang adalah sebagai tolak ukur atau sebagai pembanding , dimana kita ketahui bahwa nilai uang saat ini pasti tidak akan sama dengan nilai uang pada masa yg akan datang . sebagai contoh nominal Rp 1000,00 saat ini mungkin tidak akan sama kegunaanya atau hasil yg akan di dapatkannya dengan Rp 1000,00 1th yg akan datang.
Contoh soal:
Berapa persen value dari Rp100.000 yang akan diterima di akhir tahun kesepuluh jika interest rate nya 10% ?
Jawab:
Pv = s [1/(1.10)10)
Pv = 100.00 [1/(1.10)10]
Pv = Rp38.550

·         FUTURE MONTH ANALYSIS

PENGERTIAN
Nilai masa depan adalah nilai suatu aset pada tanggal tertentu. Ini mengukur jumlah masa depan nominal uang yang diberikan sejumlah uang adalah "nilai" pada waktu tertentu di masa depan dengan asumsi tertentu suku bunga , atau lebih umum , tingkat pengembalian, itu adalah nilai sekarang dikalikan dengan fungsi akumulasi . Nilai tersebut tidak termasuk koreksi terhadap inflasi atau faktor lainnya yang mempengaruhi nilai sebenarnya dari uang di masa depan. Ini digunakan dalam nilai waktu uang perhitungan.
KEGUNAAN
`sebagai contoh kasus :
Seorang investor yang memiliki uang memiliki dua pilihan: untuk menghabiskannya sekarang atau untuk menginvestasikannya. Kompensasi keuangan untuk menyimpannya (dan tidak menghabiskannya) adalah bahwa nilai uang akan bertambah melalui kepentingan bahwa ia akan menerima dari peminjam (rekening bank di mana dia memiliki uang yang disimpan).
Dari contoh kasus di atas dapat kita simpulkan bahwasanya banyak manfaat dan hasil yang akan kita dapatkan bila kita menginvestasikan uang kita untuk masa yg akan datang.
Contoh 1 :
1.Tuan Budi pada 1 januari 2005 menanamkan modalnya sebesar Rp. 10.000.000,-dalam bentuk    deposito di bank selama 1 tahun, dan bank bersedia memberi bunga 10 % per tahun, maka pada 31 Desember
2005 Tuan Budi akan menerima uang miliknya yang terdiri dari modal ppoko ditambah bunganya.
Perhitungannya sebagai berikut:
Future Value = Mo ( 1 + i )n
FV = 10.000.000 ( 1 + 0.10 )1.
FV = 10.000.000 ( 1 + 0.10 ).
FV = 10.000.000 + 1.000.000 .
FV = 11.000.000
Jadi nilai yang akan datang uang milik Tn Budi adalah Rp. 11.000.000,-

·         ANNUAL MONTH ANALYSIS

PENGERTIAN
Anuitas adalah suatu rangkaian penerimaan atau pembayaran tetap yang dilakukan secara berkala pada jangka waktu tertentu. Selain itu anuitas juga diartikan sebagai kontrak di mana perusahaan asuransi memberikan pembayaran secara berkala sebagai imbalan premi yang telah Anda bayar. Besar kecilnya jumlah pembayaran pada setiap interval tergantung pada jumlah pinjaman, jangka waktu, dan tingkat bunga.
Contohnya adalah bunga yang diterima dari obligasi atau dividen tunai dari suatu saham preferen.
Berdasarkan tanggal pembayarannya, anuitas biasa dapat dibagi 3 bagian, yaitu:
1. Ordinary annuity
2. Annuity due
3. Deferred annuity.
A. Anuitas biasa (ordinary)
adalah sebuah anuitas yang mempunyai interval yang sama antara waktu pembayaran dengan waktu dibungamajemukkan.
 B. Anuitas terhutang
Anuitas terhutang adalah anuitas yang pembayarannya dilakukan pada setiap awal interval. Awal interval pertama merupakan perhitungan bunga yang pertama dan awal interval kedua merupakan perhitungan bunga kedua dan seterusnya.
C. Nilai Sekarang Anuitas (Present Value Annuity)
Nilai Sekarang Anuitas adalah nilai hari ini dari pembayaran sejumlah dana tertentu yang dilakukan secara teratur selama waktu yang telah ditentukan. Dengan kata lain, jumlah yang harus anda tabung dengan tingkat bunga tertentu untuk mandapatkan sejumlah dana tertentu secara teratur dalam jangka waktu tertentu.
 D. Anuitas Abadi
Anuitas abadi adalah serangkaian pembayaran yang sama jumlahnya dan diharapkan akanberlangsung terus menerus.
 E. Nilai sekarang dan seri pembayaran yang tidak rata
Dalam pengertian anuitas tercakup kata jumlah yang tetap, dengan kata lain anuitas adalah arus kas yang sama di setiap periode. Persamaan umum berikut ini bisa digunakan untuk mencari nilai sekarang dari seri pembayaran yang tak rata:
Contoh soal :
Langkah 1.
Cari nilai sekarang dari $ 100 yang akan diterima di tahun 1:
$100 (0,9434) = $ 94,34
Langkah 2.
Diketahui bahwa dari 2 tahun sampai tahun 5 akan diterima anuitas sebesar $ 200 setahun. Dicari dulu anuitas 5 tahun, kemudian kurangi dengan anuitas 1 tahun, sisanya adalah anuitas 4 tahun dengan pembayaran pertama yang diterima setelah tahun ke-2:
Pvanuitas = $ 200(PVIFA(6%,5tahun))- $ 200 (PVIFA(6%,1tahun))
Pvanuitas = $ 200(PVIFA(6%,5tahun))- $ PVIFA(6%,1tahun)
Pvanuitas= $ 200(4,2124-0,9434)
Pvanuitas= $653,80
Langkah 3.
Cari nilai sekarang dari $1000 yang akan diterima di tahun ke-7
$1000(0,6651) = $ 665,10
Langkah 4.
Jumlahkan komponen-komponen yang diperoleh dari langkah 1 hingga langkah 3 tersebut :
$ 94,34 + $ 653,80 + $ 665,10 = $1413,24

 Daftar pustaka :
www.google.com

TUGAS 2-PENGERTIAN BUNGA


MOHAMAD ARIEF RIYADI
3IB02
14411553

A.Pengertian bunga
Bunga adalah imbalan jasa atas pinjaman uang, imbal jasa ini merupakan suatu kompensasi kepada pemberi pinjaman atas manfaat ke depan dari uang pinjaman tersebut apabila diinvestasikan. Jumlah pinjaman tersebut disebut “pokok utang” (principal). Persentase dari pokok utang yang dibayarkan sebagai imbal jasa (bunga) dalam suatu periode tertentu disebut “suku bunga”.
Miller, RL dan Vanhoose, mengataka bahwa suku bungan adalah sejumlah dana, dinilai dalam uang, yang diterima si pemberi pinjaman (kreditor), sedangkan suku bunga adalah rasio dari bunga terhadap jumlah pinjaman.
Salah satu pengaruh yang memiliki korelasi yang sangat kuat mempengaruhi pergerakan harga-harga saham di bursa efek dan paling sering terjadi yang dapat kita amati adalah pengaruh fluktuasi tingkat suku bunga perbankan atau suku bunga yang telah ditetapkan oleh Bank Indonesia.
Sebagaimana diketahui bahwa tingkat suku bunga perbankan secara periodik akan selalu berfluktuasi dan fluktuasi tingkat suku bunga perbankan tersebut akan berpengaruh kuat terhadap pergerakan harga-harga saham di bursa efek. Secara teoritis hubungan pergerakan tingkat suku bunga dengan pergerakan harga saham tersebut berbanding terbalik. Artinya apabila tingkat suku bunga mengalami kenaikan maka harga-harga saham yang diperdagangkan di bursa efek akan mengalami penurunan, maka harga-harga saham naik karena para investor akan beralih berinvestasi kepada instrumen perbankan seperti deposito misalnya dan sebaliknya kalau pergerakan tingkat suku bunga mengalami penurunan, maka harga-harga saham naik karena para investor akan beralih berinvestasi kepada instrumen saham.
Faktor kedua yang memungkinkan pengaruh naik turunnya tingkat suku bunga perbankan terhadap harga-harga saham, dikarenakan setiap perusahaan pasti memiliki utang dan senantiasa mencari sumber-sumber pembiayaan melalui utang. Dimana utang merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari kegiatan operasional suatu perusahaan, sehingga naiknya tingkat suku bunga dipastikan akan menambah beban biaya terhadap perusahaan dan akibatnya dapat mengurangi keuntungan perusahaan serta mendorong meni ngkatkan risiko terhadap perusahaan.
Oleh karena itu, disimpulkan bahwa bagi perusahaan-perusahaan yang memiliki rasio utang yang cukup besar serta saham perusahaan-perusahaan yang bergerak dalam industri perbankan dan properti memiliki tingkat sensitivitas yang sangat tinggi terhadap harga saham perusahaan yang bersangkutan.
Tingkat Suku Bunga adalah harga dari penggunaan uang untuk jangka waktu tertentu atau harga dari penggunaan uang yang dipergunakan dan akan dikembalikan pada saat mendatang. Nilai suku bunga Domestik di indonesia sangat terkait dengan tingkat suku bunga internasional. Hal ini disebabkan oleh akses pasar keuangan domestik terhadap pasar keuangan internasional serta kebijakan nilai tukar mata uang yang kurang fleksibel.
Selain suku bunga internasional, tingkat diskonto suku bunga indonesia (SBI) juga merupakan faktor terpenting dalam penentuan suku bunga di indonesia. Peningkatan diskonto SBI segera direspon oleh suku bunga Pasar Uang Antar Bank (PUAB) sedangkan respon suku bunga deposito baru muncul setelah 7 sampai 8 bulan.
Keynes berpendapat, bahwa tingkat suku bunga ditentukan oleh permintaan dan penawaran uang. Dalam menentukan tingkat suku bunga berlaku hukum permintaan dan penawaran. Apabila penawaran uang tetap, semakin tinggi pendapatan nasional semakin tinggi tingkat suku bunga. Bunga adalah imbal jasa atas pinjaman uang. Imbal jasa ini merupakan suatu kompensasi kepada pemberi pinjaman atas manfaat ke depan dari uang pinjaman tersebut apabila diinvestasikan.
Perubahan tingkat suku bunga akan menyebabkan tejadinya fluktuasi harga surat berharga. Hal ini terutama akan dialami surat berharga yang memberikan pendapatan tetap, seperti obligasi. Obligasi merupakan pejanjian yang resmi antara penerbit obligasi dengan investor. Investor ini memperoleh imbalan berupa bunga tetap yang dibayarnya setiap tahun sampai obligasi tersebut jatuh tempo.
Ada perbedaan antara obligasi yang dikeluarkan oleh pemerintah dengan obligasi yang dikeluarkan oleh perusahaan. Obligasi yang dikeluarkan oleh perusahaan paling tidak mengandung dua risiko yaitu risiko kegagalan dan risiko tingkat bunga, karena ada kemungkinan perusahaan mengalami kebangkrutan.
B.Macam-macam Suku Bunga

Pinjaman uang ke bank atau lembaga keuangan memang akan selalu dibebani bunga. Sementara berbeda tipe pinjaman, beda pula tipe bunganya. Agar tak terjerat bunga pinjaman, kenali dahulu jenis-jenisnya.

Jika Anda sedang membandingkan prosentase bunga pinjaman antar bank, pastikan jenis bunga yang dipakai, apakah bunga efektif, flat atau anuitas. Karena secara umum suku bunga pinjaman dibagi menjadi 4 jenis: Suku bunga Flat, Suku Bunga Efektif, Suku Bunga Anuitas, Suku Bunga Mengambang.
Bila anda ingin mengambil kredit, pastikan cara penghitungan kreditnya. Walaupun suku bunganya sama, namun cara penghitungannya berbeda akan mengakibatkan jumlah angsuran per bulan berbeda.
Bunga Flat
Pada sistem ini, jumlah pembayaran utang pokok dan bunga kredit besarnya sama tiap bulan. Bunga ini diperuntukkan kredit jangka pendek seperti kredit kendaraan dan KTA.
Suku bunga flat adalah perhitungan bunga yang paling mudah. Tiap bulan angsurannya sama, bunganya sama, cicilan pokoknya sama. Dalam kredit bunga flat atau bunga tetap, plafon kredit dan besarnya bunga akan dihitung secara proposional sesuai dengan jangka waktu kredit.
Nilai bunga akan tetap sama setiap bulan, karena bunga dihitung dari prosentasi bunga dikalikan pokok pinjaman awal. Jadi jumlah pembayaran pokok + bunga setiap bulan akan sama besarnya.
Misal, anda berhutang Rp 100.000.000,- dengan bunga flat 12% per tahun, maka setiap bulan bunganya adalah Rp 1.000.000,-
Rumus Bunga Tetap:
Bunga per bulan = Jumlah pinjaman x Suku bunga per tahun / 12
Total Bunga = Jumlah pinjaman x (Suku bunga per tahun / 12) x Lama meminjam dalam bulan

Bunga Efektif
Dalam kredit dengan bunga efektif atau kadang disebut sliding rate. Perhitungan bunganya dilakukan pada setiap akhir periode angsuran. Bunga kredit dihitung dari saldo akhir setiap bulannya.
Bunga dihitung berdasarkan nilai pokok yang belum dibayar. Jadi bunga per bulan akan berubah-ubah berdasar nilai pokok yang masih terhutang. Nilai bunga yang dibayar debitur setiap bulan akan semakin mengecil. Karena bunganya yang dibayar mengecil, maka angsuran per bulan akan semakin menurun dari waktu ke waktu. Angsuran bulan kedua lebih kecil daripada angsuran bulan pertama, begitu seterusnya.
Misal, anda berhutang Rp 100.000.000,- dengan bunga efektif 12% per tahun, dengan cicilan pokok Rp 10.000.000,- per bulan. Maka:
Bulan ke-1 bunganya 1% x Rp 100.000.000,- = Rp 1.000.000,-
Bulan ke-2 bunganya 1% x Rp 90.000.000,- = Rp 900.000,-
Bulan ke-3 bunganya 1% x Rp 80.000.000,- = Rp 800.000,-
dan seterusnya..

Rumus Bunga Efektif:
Bunga per bulan = Saldo akhir periode x Suku bunga pertahun / 12

NOTE
Jangan membandingkan sistem bunga flat dengan efektif hanya dari angkanya saja. Bunga flat 6% tidak sama dengan bunga efektif 6%. Besar bunga efektif biasanya 1,8-2 kali bunga flat. jadi, bunga flat 6% sama dengan bunga efektif 10,8%-12%.
Bunga Anuitas
Kredit bunga anuitas adalah modifikasi dari perhitungan kredit bunga efektif. Modifikasi ini dilakukan untuk mempermudah nasabah dalam membayar per bulannya, karena angsuran tiap bulannya sama.
Dalam kredit dengan bunga anuitas, angsuran bulanannya tetap. Namun komposisi bunga dan pokok angsuran akan berubah tiap periodenya. Nilai bunga per bulan akan mengecil, angsuran pokok per bulannya akan membesar.
Mendekati berakhirnya masa kredit, keadaan akan menjadi berbalik. porsi angsuran pokok akan sangat besar sedangkan porsi bunga menjadi lebih kecil.  Dalam perhitungan anuitas, porsi bunga pada masa awal sangat besar sedangkan porsi angsuran pokok sangat kecil.
Bunga Mengambang
Dalam sistem ini, tingkat suku bunga akan mengikuti naik-turunnya suku bunga pasar. Jika suku bunga pasar naik, maka bunga kredit anda juga akan ikut naik, demikian pula sebaliknya. Sistem bunga ini diterapkan untuk kredit jangka panjang, seperti kredit kepemilikan rumah, modal kerja, usaha dan investasi.