Evolusi
Teori Manajemen
SEJARAH MANAJEMEN DAN PERKEMBANGANNYA
Manajemen berasal dari bahasa Perancis
kuno ménagement, yang memiliki arti seni melaksanakan dan mengatur.
Manajemen belum memiliki definisi yang mapan dan diterima secara universal.
Mary Parker Follet, misalnya, mendefinisikan manajemen sebagai seni
menyelesaikan pekerjaan melalui orang lain. Definisi ini berarti bahwa seorang
manajer bertugas mengatur dan mengarahkan orang lain untuk mencapai tujuan
organisasi. Ricky W. Griffin mendefinisikan manajemen sebagai sebuah proses
perencanaan, pengorganisasian, pengkoordinasian, dan pengontrolan sumber daya
untuk mencapai sasaran (goals) secara efektif dan efesien. Efektif
berarti bahwa tujuan dapat dicapai sesuai dengan perencanaan, sementara efisien
berarti bahwa tugas yang ada dilaksanakan secara benar, terorganisir, dan
sesuai dengan jadwal. Sejarah Perkembangan Ilmu Manajemen
Banyak kesulitan yang terjadi dalam
melacak sejarah manajemen. Namun diketahui bahwa ilmu manajemen telah ada sejak
ribuan tahun yang lalu. Hal ini dibuktikan dengan adanya piramida di Mesir. Piramida
tersebut dibangun oleh lebih dari 100.000 orang selama 20 tahun. Piramida Giza
tak akan berhasil dibangun jika tidak ada seseorang tanpa memedulikan apa
sebutan untuk manajer ketika itu yang merencanakan apa yang harus dilakukan,
mengorganisir manusia serta bahan bakunya, memimpin dan mengarahkan para
pekerja, dan menegakkan pengendalian tertentu guna menjamin bahwa segala
sesuatunya dikerjakan sesuai rencana.
TEORI EVOLUSI
MANAJEMEN
Perkembangan teori
manajemen pada saat ini telah berkembang dengan pesat. Tapi sampai detik ini
pula Belum ada suatu teori yang bersifat umum ataupun berupa kumpulan-kumpulan
hukum bagi manajemen yang dapat diterapkan dalam berbagai situasi dan kondisi.
Para manajemen banyak mengalami dan menjumpai pandangan-pandangan berbeda
tentang manajemen, yang berbeda adalah dalam penerapannya. Dimana setiap
pandangan hanya dapat diterapkan dalam berbagai masalah yang berbeda pula,
sedangkan untuk masalah-masalah yang sama belum tentu dapat diterapkan.
Ada tiga teori
pemikiran manajemen yaitu :
v Teori
manajemen klasik
Ilmu manajemen
muncul setelah negara-negara Eropa Barat dan Amerika dilanda revolusi industri,
yang terjadi sekitar awal abad ke-20 yaitu mulai ditinggalkannya
prinsip-prinsip lama yang sudah tidak efektif dan efisien lagi. Ada dua tokoh
yang mengawali munculnya manajemen, yaitu :
1. Robert Owen ( 1971 –
1858 )
Dimulai pada tahun 1800-an sebagai
manager pabrik permintalan kapas di New Lanark, Scotlandia. Robert Owen mencurahkan perhatiaannya pada penggunaan
faktor produksi produksi tenaga kerja. Dari hasil pengamatannya disimpulkan
bahwa bilamana terhadap mesin diadakan suatu perawatan yang baik akan
memberikan keuntungan kepada perusahaan, demikian pula apabila tenaga kerja
dipelihara dan dirawat (dalam arti adanya perhatian baik kompensasi, kesehatan,
tunjangan dan lain sebagainya) oleh pimpinan perusahaan akan memberikan
keuntungan pada perusahaan. Selanjutnya dikatakan bahwa kuantitas dan kualitas
hasil pekerjaan dipengaruhi oleh situasi ekstern dan intern dari pekerjaan.
Atas hasil penelitiannya Robert Owen dikenal sebagai Bapak Manajemen
Personalia.
2. Charles Babbage ( 1792
– 1871 )
Charles Babbage
adalah seorang Profesor Matemátika dari Inggris yang menaruh perhatian dan
minat pada bidang manajemen. Perhatiannya diarahkan dalam hal pembagian kerja
(devision of labour), yang mempunyai beberapa keunggulan, yaitu :
1.
Waktu yang diperlukan untuk belajar dari pengalaman-pengalaman yang baru.
2.
Banyaknya waktu yang terbuang bila seseorang berpindah dari satu pekerjaan ke
pekerjaan lain, dan orang tersebut harus menyesuaikan kembali pada pekerjaan
barunya sehingga akan menghambat kemajuan dan keterampilan pekerja, untuk itu
diperlukan spesialisasi dalam pekerjaannya.
3.
Kecakapan dan keahlian seseorang bertambah karena seorang pekerja bekerja terus
menerus dalam tugasnya.
4.
Adanya perhatian pada pekerjaannya sehingga dapat meresapi alat-alatnya karena
perhatiannya pada itu-itu saja.
Kontribusi lain
dari Charles Babbage yaitu menciptakan mesin hitung (calculator) mekanis yang
pertama, mengembangkan program-program permainan untuk komputer, mengembangkan
kerja sama yang saling menguntungkan antara para pekerja dengan pemilik
perusahaan, juga membuat skema perencanaan pembagian keuntungan.
Teori manajemen klasik
juga terbagi dalam dua pemikiran yaitu teori manajemen ilmiah dan teori
organisasi klasik.
v Teori
manajemen ilmiah.
Tokoh-tokoh dari
teori manajemen ilmiah antara lain :
Frederick Winslow
Taylor
Pertama kali manajemen ilmiah atau manajemen yang menggunakan ilmu pengetahuan
dibahas pada tahun 1900an. Taylor adalah manager dan penasehat perusahaan dan
merupakan salah seorang tokoh terbesar manajemen. Taylor
dikenal sebagai bapak manajemen ilmiah (scientifick management). Dari hasil
penelitian dan analisanya taylor mengemukakan empat prinsip Scientific
Management, yaitu :
a)
Menghilangkan sistem coba-coba dan menerapkan metode-metode ilmu pengetahuan
disetiap unsur-unsur kegiatan.
b)
Memilih pekerjaan terbaik untuk setiap tugas tertentu selanjutnya memberikan
latihan dan pendidikan kepada pekerja.
c)
Setiap petugas harus menerapkan hasil-hasil ilmu pengetahuan didalam
menjalankan tugasnya.
d)
Harus dijalin kerja sama yang baik antara pimpinan dan
pekerja.
Karya Taylor
lainnya yaitu mengenai upah perpotong minimum diberikan kepada pekerja yang
menghasilkan sama dengan stándar atau dibawah stándar yang telah
ditentukan, sedangkan upah per potong maksimum diberikan kepada pekerja
yang menghasilkan diatas stándar. Sistem upah per potong
ini lebih dikenal dengan The Taylor Differential Rate System.
Frank Bunker
Gilbreth dan Lilian Gilbreth ( 1868 – 1924 dan 1878 – 1917 ).
Suami istri yang berkecimpung dalam mengembangkan
manajemen ilmiah. Frank adalah pelopor study gerak dan waktu, mengemukakan
beberapa teknik manajemen yang di ilhami oleh pandapat taylor. Dia tertarik pada pengerjaan suatu pekerjaan yang
memperoleh effisiensi tertinggi. Sedangkan Lilian Gilbreth cenderung tertarik
pada aspek-aspek dalam kerja, seperti penyeleksian penerimaan tenaga kerja
baru, penempatan dan latihan bagi tenaga kerja baru. Bukunya yang berjudul The
Pshikology of Management menyatakan bahwa tujuan akhir dari manajemen ilmiah
yaitu membantu para karyawan untuk meraih potensinya sebagai mahluk
hidup.
Hendry Laurance Gantt ( 1861 – 1919 )
Hendry merupakan asisten dari Taylor, dia berdiri sendiri sebagai seorang
konsultan. Adapun gagasan yang dicetuskannya adalah :
a)
Kerjasama yang saling menguntungkan antara manager dan tenaga kerja untuk
mencapai tujuan bersama.
b)
Mengadakan seleksi ilmiah terhadap tenaga kerja.
c)
Pembayar upah pegawai dengan menggunakan sistem bonus.
d)
Penggunaan instruksi kerja yang terperinci.
Harrington Emerson
( 1853 – 1931 )
Prinsip pokoknya adalah tentang tujuan, dimana dari hasil penelitiannya
menunjukan kebenaran prinsip yaitu uang akan lebih berhasil bila mengetahui
tujuan penggunaannya. Bukti dari pendapat Emerson yaitu
adanya istilah Management by Objek (MBO).
v Teori organisasi
klasik
Tokoh-tokoh teori
organisasi klasik antara lain yaitu :
Hanry Fayol ( 1841 – 1925 )
Fayol adalah seorang industrialis Perancis. Fayol
mengatakan bahwa teori dan teknik administrasi merupakan dasar pengelolaan
organisasi yang kompleks, ini diungkapkan dalam bukunya yang berjudul
Administration Industrielle et General atau General and Industrial Management
yang ditulis pada tahun 1908 oleh Costance Storrs.
Fayol membagi
manajemen menjadi lima unsur yaitu perencanaan, pengorganisasian, pemberian
perintah, pengkoordinasian dan pengawasan. Fungsi ini dikenal sebagai
Fungsionalisme.
Fayol selanjutnya
membagi enam kegiatan manajemen yaitu : 1. teknik produksi dan manufakturing
produk, 2. Komersial, 3. Keuangan, 4. Keamanan, 5. Akuntansi, dan 6.
Manajerial.
Hendry Fayol juga mengemukakan 14 prinsip manajemen
yaitu :
1. Devision
of work
Adanya spesialisasi dalam pekerjaan, dimana dengan
spesialisasi dapat meningkatkan efisiensi pelaksanaan kerja. Tujuannya adalah
menghasilkan pekerjaan yang lebih banyak dan terbaik dengan usaha yang sama.
2.
Uathority and Responsibility
Wewenang yaitu hak untuk memberi perintah dan
kekuasaan untuk meminta dipatuhi.
Tanggung jawab yaitu tugas dan fungsi yang harus
dikerjakan, untuk ini diperlukan wewenang dari pihak diatasnya. Semua ini
diperlukan sangsi agar dipatuhi oleh orang yang menerima.
3. Dicipline
Melakukan apa sudah menjadi persetujuan bersama,
disiplin ini Sangat penting dalam tercapainya tujuan bersama, sebab tanpa ini
tidak akan mencapai tujuan.
4. Unity
of Command
Setiap bawahan hanya menerima instruksi dari seorang
atasan saja untuk menghilangkan kebingungan dan saling lempar tanggung jawab.
Bila hal ini dilanggar maka wewenang akan berkurang, disiplin terancam dan
stabilitas akan goyah.
5. Unity
of Direction
Seluruh kegiatan dalam organisasi yang mempunyai
tujuan sama harus diarahkan oleh seorang manajer.
6. Subordination
of Individual Interst to Generale Interest
Kepentingan seseorang tidak boleh diatas kepentingan
bersama atau organisasi.
7. Renumeration
Gaji bagi pegawai merupakan harga servis atau
layanan yang diberikan. Konpensasi harus adil baik bagi karyawan maupun
pemilik.
8. Centralization
Standarisasi dan
desentralisasi merupakan pembagian kekuasaan. Sentralisasi bisa dipakai pada
organisasi yang kecil, tapi lain bagi organisasi yang besar sentralisasi tidak
mungkin dapat digunakan, harus menggunakan desentralisasi. Bila peranan
diberikan kepada bawahan lebih besar, maka digunakan desentralisasi.
9. Scalar Chain (
garis wewenang )
Jalan yang harus
diikuti oleh semua komunikasi yang bermula dari dan kembali kekuasaan terakhir.
Prinsipnya mempermudah komunikasi antar pegawai yang setingkat.
10. Order
Disini berlaku setiap tempat untuk setiap orang dan
setiap orang pada tempatnya. Hendaknya setiap orang ditempatkan pada posisi
yang tepat untuk mereka berdasarkan pada kemampuan, bakat dan minatnya.
11. Equty
Untuk merangsang agar pekerja melaksanakan pekerjaan
dengan baik, sungguh-sungguh dan penuh kesetiaan, maka harus ada persamaan
perlakuan dalam organisasi.
12. Stability
of Tonure of Personel
Seseorang pegawai memerlukan penyesuaian untuk
mengerjakan pekerjaan barunya agar dapat berhasil dengan baik. Apabila
seseorang sering kali dipindah dari satu pekerjaan ke pekerjaan lainnya akan
menghambat dan membuat pekerja tersebut produktivitasnya kecil. Turn over
tenaga kerja yang tinggi tidak baik bagi pelaksanaan fungsi-fungsi organisasi.
13. Initiative
Bawahan diberi kekuasaan dan kebebasan didalam
mengeluarkan pendapatnya, menjalankan dan menyelesaikan rencananya, walaupun
ada kesalahan yang mungkin terjadi.
14. Esprit
the Corps
Persatuan adalah keleluasaan, pelaksanaan operasi
organisasi perlu memiliki kebanggan, keharmonisan dan kesetiaan dari para
anggotanya yang tercermin dalam semangat korps.
v Teori
hubungan manusiawi ( neo klasik )
Aliran ini timbul
karena pendekatan klasik tidak sepenuhnya menghasilkan efisiensi dalam produksi
dan keselarasan kerja. Tokoh-tokoh aliran hubungan manusiawi antara lain :
Hugo
Munsterberg ( 1863 – 1916 )
Hugo merupakan
pencetus psikologi industri sehingga dikenal sebagai bapak psikologi industri.
Bukunya yaitu Psikology and Industrial Efficiensy, menguraikan bahwa untuk
mencapai tujuan produktifitas harus melakukan tiga cara pertama penemuan best
posibble person, kedua penciptaan best posibble work dan ketiga penggunaan best
posibble effect.
Elton Mayo (
1880 – 1949 )
Terkenal dengan
percobaan-percobaan Howthorne, dimana hubungan manusiawi menggambarkan manager
bertemu atau berinteraksi dengan bawahan. Bila moral dan efisiensi verja
memburuk maka hubungan manusiawi dalam organisasi juga akan buruk. Mayo juga
meneliti pengaruh kondisi penerangan terhadap produktifitas. Dari hasil
penelitian disimpulkan bahwa bila kondisi penerangan naik, maka produktifitas
juga akan naik dan begitupun sebaliknya. Percobaan kedua dimana bila kelompok
yang terdiri dari enam orang dipisahkan dalam ruangan yang terpisah, dimana
ruangan pertama kondisinya diubah setiap waktu sedang ruangan lainnya tidak
mengalami perubahan. Variabel yang dirubah seperti upah, jam istirahat, jam
makan, hari kerja dan sebagainya ternyata kondisi tersebut mengalami kenaikan
produktivitas, ternyata kenaikan produktivitas ini bukan diakibatkan oleh
intensif keuangan. Rantai reaksi emosional antar pekerja berpengaruh terhadap
peningkatan produktivitas, perhatian khusus dan simpatik sangat berpengaruh,
fenomena ini dikenal sebagai Howthorne Effect.
v Teori
hubungan modern ( ilmu pengetahuan ) / Teori perilaku
Dalam pengembangannya
dibagi menjadi dua, pertama aliran hubungan manusiawi ( perilaku organisasi )
dan kedua berdasar pada manajemen ilmiah atau manajemen operasi.
Tokoh aliran
perilaku organisasi yaitu :
o
Douglas McGregor yang terkenal dengan teori X dan teori Y.
o
Frederick Herzberg terkenal dengan teori
motivasi higenis atau teori dua factor.
o
Chris Argiris mengatakan bahwa organisasi sebagai sistem
sosial atau sistem antar hubungan budaya.
o Edgar
Schein dinamika kelompok dalam organisasi.
o Abhraham Maslow mengemukakan
tentang hirarki kebutuhan tentang perilaku manusia dan dinamika proses.
o
Robert Blak dan Jane mounton mengemukakan lima
gaya kepemimpinan dengan kisi-kisi manajerial ( managerial grid ).
o Rensislikert mengemukakan
empat sistem manajemen dari sistem 1.explotatif, otoritatif sampai sistem 4.
partisiatif kelompok.
o h. Fred
Feidler menerapkan pendekatan contingency pada studi kepemimpinan.
** Sumbangan
Aliran Perilaku Organisasi
Sumbangan aliran
ini terlihat dalam peningkatan pemahaman terhadap motivasi perseorangan,
perilaku kelompok, hubungan antara pribadi dalam kerja dan pentingnya kerja
bagi manusia. Semua hal ini telah membuat para manajer semakin peka dan terampil
dalam menangani dan berhubungan dengan bawahannya.
** Keterbatasan
Aliran Perilaku Organisasi
Meskipun demikian,
banyak ahli berpendapat potensi teori ini belum dikembangkan lebih lanjut.
Selain itu juga banyak kritikan terhadap aliran ini, karena disamping terlalu
umum, terlalu abstrak dan ruwet/rumit. Rekomendasi mereka sering berbeda satu
ahli dengan ahli lainnya, sehingga manajer mengalami kesulitan menentukan
pendapat yang paling baik.
v Teori
Aliran Kuantitatif (Riset Operasi dan Manajemen Sains)
Aliran kuantitatif
mulai berkembang sejak Perang Dunia II. Pada waktu itu Inggris ingin memecahkan
beberapa persoalan yang sangat kompleks dalam perang. Inggris
kemudian membentuk Tim Riset Operasi (Reserch Operation), dipimpin oleh
P.M.S Blackett. Tim ini terdiri dari ahli matematika, fisika, dan ilmuwan
lainnya. Inggris berhasil menemukan terobosan-terobosan penting dari team
tersebut. Amerika Serikat kemudian meniru, membentuk tim riset operasi seperti
yang dibentuk Inggris.
Manajemen operasi
merupakan variasi lain dari pendekatan kuantitatif. Beberapa contoh model
manajemen operasi adalah : pengendalian persediaan seperti EOQ (Economic
Order Quantity), simulasi, analisis break-event, programasi
lenier (linear programming).
** Sumbangan
Aliran Kuantitatif (Riset Operasi/Manajemen Sains)
Pendekatan
kuantitatif memberikan sumbangan penting terutama dalam perencanaan dan
pengendalian. Pendekatan tersebut juga membantu memahami persoalan manajemen
yang kompleks. Dengan menggunakan model matematika, persoalan yang kompleks
dapat disederhanakan.
** Keterbatasan Aliran Kuantitatif (Riset Operasi/Manajemen Sains)
Sayangnya model
kuantitatif banyak menggunakan model atau simbol yang sulit dimengerti oleh
kebanyakan orang, termasuk manajer. Pendekatan kuantitatif juga tidak melihat
persoalan perilaku dan psikologi manusia dalam organisasi. Meskipun demikian
potensi model kuantitatif belum dikembangkan sepenuhnya. Apabila dapat
dikembangkan lebih lanjut pendekatan kuantitatif akan memberikan sumbangan yang
lebih berarti.
PENDEKATAN MANAJEMEN MODERN
Tidak ada komentar:
Posting Komentar